Inspiring song - win, brian mcnight (OST man of honor)

Dark is the night
I can weather the storm
Never say die
I�ve been down this road before

I�ll never quit
I�ll never lay down
See I promised myself I would never let me down

(chorus)
So I�ll never give up
Never give in
Never let a ray of doubt slip in
And if I fall
I�ll never fade
I�ll just get up and try again
Never lose hope
Never lose faith
There�s much too much at stake
Upon myself I must depend
I�m not looking for a place ashore
I�m gonna win

Won�t stop me now
There�s still a ways to go
Some way somehow
Whatever it takes I know

I�ll never quit
I�ll never go down
I�ll make sure they remember my name 100 years from now

(chorus)

When it�s all said and done
My once in a lifetime won�t be back again
Now is the time, for me to stand
Here is my chance, that�s why i

(chorus)

Apakah anda bahagia ?

Apakah anda bahagia ?

Pernah gak kepikiran pertanyaan diatas ? pertanyaan yang gampang tapi paling susah dijawab. Apalagi pertanyaannya ditambah menjadi ‘apakah hidup anda bahagia ?’ itu lebih sussssaaaaah lagi jawabnya. Namanya juga manusia, mungkin hari ini kita bisa bilang ‘ya, aku bahagia’, tapi besokannya kita mungkin bilang ‘aduh, sekarang aku sepertinya orang paling merana sedunia deh’ … hehehe(kayak lagu dangdut).

Nnnnah, sekarang pertanyaannya jadi ‘apakah hidup anda bahagia?’ …

Tadi siang tiba2 pertanyaan ini muncul dipikiran saya dan herannya, kok saya jadi bingung dan itu benar2 mengusik pikiran saya. Saya jadi inget lagi beberapa moment/keputusan besar maupun kecil yang mempengaruhi hidup saya.

Dimulai dari sekolah. Dari TK sampai kuliah sepertinya saya biasa2 aja, tidak ada yang menonjol meskipun nilai2 yang saya dapat tidak pernah mengecewakan orang tua. Saat bekerja di salah satu perusahaan besar yang katanya dapat penghargaan dari ICSA untuk employer satisfaction, sepertinya biasa2 juga, malah sebelum resign saya sempat ‘kecewa’, singkat kata tidak satisfy. Kemudian kehidupan saya sekarang ini juga sepertinya biasa2 aja. Jadi apa dong yang salah dari hidup saya ?

Setelah saya pikir bolak-balik-bolak, mungkin jawaban yang paling masuk akal cuman satu, saya belum bisa mensyukuri apa yang saya dapat selama ini dan saya belum merasa ikhlas dengan keputusan yang saya ambil. Kalo saya bisa mensyukuri apa yang saya dapat sekarang ini dan ikhlas dengan keadaan saya sekarang ini, mungkin saya akan mengatakan ‘ya, hidup saya bahagia’.

Kenapa saya akhirnya bisa menyimpulkan hal seperti itu ?

Karena saya menanyakan lagi pertanyaan ‘kenapa bisa sampai muncul pertanyaan ‘apakah hidup saya bahagia? Dan kenapa saya bingung dengan pertanyaan yang simple tersebut ? apakah saya memang tidak bahagia?’

Setelah saya pikir2 lagi, Saat ini saya memang sedang dalam titik jenuh dari kehidupan saya, semua impian, cita2 dan harapan saya sepertinya belum ada satupun yang terwujud, bisa dibilang kehidupan saya sekarang ini jauuuuuh sekali dari bayangan saya beberapa tahun kebelakang. Lalu saya pikir lagi, ini kan keputusan yang saya ambil, lalu kenapa saya merasa belum bahagia ? apakah ada yang salah dengan keputusan saya ? ternyata itulah itu permasalahannya. Mau tidak mau ternyata saya harus mengakui, ada sebagian dari diri saya yang belum ikhlas ‘meninggalkan’ kehidupan saya dulu yang mempunyai pekerjaan, mempunyai karir, mempunyai penghasilan sendiri, mempunyai kehidupan sosial, dan lain sebagainya. Saya juga kadang2 masih berandai2, coba kalo saya masih bekerja, saya kan masih bisa bla bla bla, dsb, dan ternyata itu adalah masalah kedua, saya belum bisa mensyukuri apa yang saya miliki sekarang ini, padahal mempunyai anak yang sehat dan pintar, kemudian bisa mengasuhnya dengan tangan sendiri adalah rejeki yang tidak ternilai harganya, dan memang itulah yang saya syukuri dan itulah yang menjadi alasan saya menjalani kehidupan saat ini.

Sekarang PeeR bagi saya : belajar untuk mensyukuri apa yang saya miliki dan belajar untuk ikhlas menjalani kehidupan yang saya pilih, karena kehidupan ini memang harus memilih bukan ? dan kita sudah meminta yang terbaik kepada Allah, mungkin saat ini, ini adalah kehidupan terbaik yang harus saya jalani. Semoga saya bisa menjadi orang yang ikhlas dan bersyukur… Amiiiin

Semoga bermanfaat J

Macam-macam ukuran lebar kain

Pernah gak kalo beli kain merhatiin lebar kainnya ? mungkin kalo yang sudah biasa membeli kain sudah gak akan asing lagi deh sama Lebar kecil, lebar besar atau lebar nanggung, tapi kalo yang masih awam pasti bingung deh.

sering juga tuh langganan Rumah Jahit Ibu yang suka kurang bahan gara2 gak tau. Contohnya, biasanya beli bahan untuk bikin gamis diperlukan panjang 2 m, tapi gara2 lebarnya lebar kecil jadi butuh lebih dari 2 m, jadi kurang deh bahannya. Tapi kalo kurang begitu biasanya kita suka menyiasatinya dengan mengkombinasikannya dengan bahan lain, malah jadi lebih cantik :)

Ayo kita lihat, ada berapa jenis sih macemnya lebar kain ini.

· Lebar Besar, lebarnya 150 cm

· Lebar Tanggung, lebarnya 120 cm atau 140 cm

· Lebar Kecil, lebarnya 115 cm.

Jadi berapa dong kira2 bahan yang diperlukan buat bikin baju ?

kalo itu sih tergantung model bajunya atau ukuran badannya, jadi sebelum beli kain tanya dulu lebar kainnya, terus tanya deh penjual/penjahitnya berapa sih kain yang diperlukan buat model baju A dengan ukuran B.

Selamat hunting kain n semoga bermanfaat :)

test... perdana nulis di blog :)

Udah lama banget bikin temp blog ini, tapi gak berani2 nulis... hehehe, abisnya ternyata menuliskan pengalaman/mengungkapkan perasaan itu adalah suatu hal yang susah kalo gak terbiasa.

Memang sudah lama sih punya 'cita-cita' pengen bikin blog sendiri, setelah melihat2 beberapa blog yang sangat menginspirasi beberapa bagian hidup saya (nanti saya ceritain di postingan berikutnya), kayaknya enak bisa curhat, mengungkapkan perasaan, mengeluarkan ide2 yang tersembunyi, menceritakan kegagalan n kesuksesan, bercerita tentang keluarga, & bla... bla... bla... pokoknya ada catetan deh mengenai perjalanan kehidupan kita.

kenalan dulu ahhh...

saya adalah seorang ibu rumah tangga biasa-biasa saja tetapi mempunyai cita2 yang luar biasa (mudah-mudahan bisa kesampean...amiiin), saya juga adalah ibu dari seorang putra berumur 2,5 tahun yang mempunyai cita-cita ingin membesarkan anak dengan tangan sendiri dan menjadikannya orang yang 'hebat' (cita-cita saya memang tinggi semua, namanya juga cita2... hehehe, mudah2an kesampean semua...amiiin). Oleh karena itu, setelah menjadi amfibi selama 8 bulan, yaitu menjadi ibu rumah tangga dan karyawan di sebuah perusahaan besar, maka akhirnya saya menyerah karena nggak tega membiarkan anak diasuh oleh orang lain, even itu sama neneknya sendiri dan saya masih sanggup memenuhi kebutuhan ASI selama saya bekerja.

Aneh juga, karena dulu cita2 saya adalah ingin menjadi 'super mom' yaitu ibu yang mempunyai karier yang sukses tetapi masih bisa melakukan pekerjaan rumah tangga dengan baik, tidak ada sebersit pun pikiran mau resign kalo udah punya anak. Tetapi 'hati' ternyata berkata lain, dan saya tidak pernah menyesali keputusan yang saya ambil.

Pernah kepikiran n ngelamun kalo lagi jenuh2nya dengan pekerjaan, waktu dulu masih bekerja, kayaknya enak kalo bikin usaha sendiri, udah gitu pasti pertanyaan yang muncul kemudian selalu sama, 'tapi usaha apa ya ?', dari situ ya sudah, enggak mikirin lagi, abisnya bingung mau usaha apa, padahal dari umur 5 tahun sampe kuliah, saya hoby jualin barang2 apa aja ke temen2/ortu temen. Hoby ini ditularin sama mama (nanti kita ceritain di postingan berikutnya).

Nnaaahhh, saya malah jadi bertanya2 akhir2 ini, kenapa ya hoby n sense buat dagang itu kayaknya 'mati' setelah saya bekerja. Memang tidak dipungkiri, dulu bangganya minta ampun waktu temen kuliah nanya, 'udah kerja?' ; 'udah' ; 'kerja dimana?' ; 'di perusahaan A' ; 'waaah, kok kamu beruntung ya langsung diterima di perusahaan A, padahal baruuuuu aja lulus, diwisuda aja belum'... hehehe, GR juga sih abisnya waktu itu temen2 pada sibuk nyari kerjaan, sedangkan saya, baru bikin surat lamaran 1 kali aja udah langsung keterima. Allah memang sayang banget sama saya. mungkin karena mindset saya waktu itu, bahwa kalo bekerja di perusahaan, apalagi di perusahaan besar itu lebih 'bergengsi' daripada usaha sendiri turut mempengaruhi.

Sekarang, setelah kesibukan saya mengurus anak mulai 'mereda' & kebutuhan hidup juga makin meningkat, akhirnya kepikiran lagi pengen usaha yang bisa dikerjakan di rumah, jadi bisa sambil 'ngasuh' anak. sesudah mikir bolak/balik, nyobain usaha ini n itu, mulai jualin lagi macem2 barang, akhirnya sekarang ini saya mulai serius meneruskan usaha yang telah ibu saya rintis selama lebih dari 20 tahun, yaitu usaha rumah jahit. selama ini rumah jahit ibu saya offline store, maka saya coba2 bikin jadi online store. Maka mau gak mau sekarang saya harus belajar mengenai dunia jahit menjahit dan fashion yang memang sesungguhnya saya sukai, tapi belum sempet aja saya pelajari. Di postingan selanjutnya Insya Allah saya akan menceritakan ilmu apa saja yang berhasil saya pelajari, yang mudah2an juga bisa menginspirasi para pembaca/sesama blogger ... Amiiin :)